Tidak selamanya yang cepat, indah
Tidak selamanya yang indah, cepat
Kadang kita perlu melambatkan tempo
Untuk melihat sesuatu yang lebih berharga
Mungkin itu tidak indah
Mungkin itu bukan yang diharapkan
Tetapi itu lebih berharga
Lebih dari semua yang kita anggap “indah”
Bertanya pula diriku
“Apa yang berharga itu?”
Aku memandang ke atas
Dan langit menjawab “Dia”
“Dia”?
Dia yang aku cinta selama ini?
Atau ada seseorang lain?
Atau mungkin, selama ini aku tidak mencinta sama sekali?
Sebab aku mencari dia
Dan bukan “Dia”
Langit pun kembali menyapa aku
“Hai Bim! Sudah lama tak berjumpa!”
Jawaban apa itu?
Siapakah itu?
Atau aku saja yang sudah lupa?
Apakah itu “Dia”?
Adakah “Dia” rindu denganku?
Adakah orang yang merindukanku?
Langit kembali menjawab
“Tentu! Aku merindukanmu!”
Bukannya selama ini aku bersama-Mu?
Bukannya selama ini aku berdoa kepada-Mu?
Langit kembali menjawab
“Yakinkah kamu dengan hal itu?”
Tentu aku yakin!
Tentu aku yakin!
Langit kembali menjawab
“Ragamu bersama-Ku, tetapi tidak dengan hatimu”
Raga? Hati?
Akan kuseberangi lautan demi Engkau!
Langit kembali menjawab
“Bahkan untuk hal sederhana, engkau melupakan-Ku, Bim”
Sederhana? Lupa?
Apakah selama ini aku melupakan-Mu?
Bukannya selama ini aku bersama-Mu?
Bukannya selama ini aku berdoa kepada-Mu?
Langit kembali menjawab
“Aku mengasihimu melampaui apapun”
“Aku mengerti keluhanmu”
“Aku mengasihimu melampaui apapun”
Tenanglah aku
Ternyata inilah yang berharga
Sebuah perjalanan bersama Dia
Tenanglah aku
Tidak selamanya yang cepat, indah
Tidak selamanya yang indah, cepat
Sebab yang indah adalah Dia
Walaupun itu tidak cepat
You are not alone bim 😉
Thanks bimski, tulisannya jadi reminder akuh..
Thank you cii