Jika memang semuanya takdir,
Apakah ada harapan bagi tangisanku?
Jika takdir yang menentukan,
Apakah ada pembenaran bagi kesedihanku?
Apa artinya kehidupan?
Aku hanyalah seonggok daging yang telah diatur
Tak ada artinya menangis
Tak ada artinya bersedih
Untuk apa berdoa?
Untuk apa semuanya?
Kesia-siaan belaka!
Karena semuanya sudah ditakdirkan, kan?
Benarkah demikian?
Apakah tidak ada kehendak dalam diri manusia?
Apakah aku hanya sebuah robot yang tak bisa berbuat apa-apa?
Kecuali dengan takdir yang aku punya?
Ternyata tidak
Aku punya kehendak, aku punya pilihan
Aku diciptakan serupa dengan gambar Allah
Allah yang bebas
Aku punya kehendak
Aku bisa memilih
Maka, aku juga bisa salah memilih
Aku juga bisa melakukan kesalahan
Dalam kebebasanku, aku jatuh
Tapi rencana Allah tidak pernah gagal
Dia punya yang terbaik untuk aku dan kamu
Sekalipun aku gagal
Tak ada lagi kehidupan yang berorientasi takdir
Ada Tuhan
Ada harapan
Untuk memilih dengan penuh hikmat
Kejadian 50:20
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat kepada aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.